Nasi Itik Gambut: Kuliner Khas Banjarmasin dengan Bumbu Hitam

Tradisikuliner.com Kalau berbicara tentang kuliner Kalimantan Selatan, pasti yang paling sering terdengar adalah Soto Banjar atau Ketupat Kandangan. Namun, ada satu kuliner yang belakangan ini semakin memikat hati para pemburu rasa autentik Nusantara. Namanya Nasi Itik Gambut. Ini bukan sekadar hidangan nasi dengan lauk daging itik.

Asal Usul dari Daerah Gambut

Nasi Itik Gambut berasal dari daerah Gambut, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Banjar, tidak jauh dari Banjarmasin. Gambut dikenal sebagai kawasan rumah makan kuliner Banjar yang sudah melegenda. Di sini banyak rumah makan keluarga yang menjual Nasi Itik dengan resep turun-temurun, bahkan ada yang sudah lebih dari 40 tahun berdiri.

Banyak penumpang pesawat di Bandara Syamsudin Noor yang menjadikan Nasi Itik Gambut sebagai oleh-oleh kuliner khas.

Bumbu Hitam yang Tidak Asal Pekat

Elemen paling memikat dari hidangan ini adalah bumbu hitamnya. Bukan hasil gosong, bukan hanya kecap, dan bukan sekadar pekat karena santan.

Beberapa rempah penting antara lain:

kayu manis cengkeh bawang merah bawang putih lengkuas serai kapulaga jintan ketumbar

Rempah-rempah ini kemudian diracik dengan teknik masak yang tidak singkat. Bumbunya diolah perlahan hingga benar-benar meresap ke serat daging. Bahkan ada yang memasak bisa sampai 4 jam.

Kenapa Menggunakan Daging Itik?

Di berbagai daerah, itik dianggap daging yang lebih “mahal” karakteristik rasanya. Teksturnya lebih padat dibanding ayam kampung, namun punya aroma dan rasa gurih yang jauh lebih kuat. Nasi Itik Gambut memanfaatkan kelebihan ini dan mengubahnya menjadi kuliner premium.

Hasilnya adalah sensasi rasa dominan gurih-rempah yang khas Banjar, dengan tendangan manis alami dan sedikit pedas di ujung.

Nasi Putih atau Nasi Kuning?

Keduanya punya sensasi rasa yang berbeda:

nasi putih: lebih netral — fokus rasa langsung ke bumbu hitam dan daging itiknya nasi kuning: lebih kompleks — rasa kunyit dan santan berpadu dengan rempah bumbu hitam

Kedua pilihan ini sama-sama legit dan punya keunikan masing-masing.

Makin Nikmat dengan Sambal Banjar

Sambal ini berbeda dari sambal Jawa yang dominan manis. Sambal Banjar punya rasa khas pedas gurih yang kadang dicampur ikan gabus kering halus (haliling). Sensasi pedasnya memberikan kontras rasa yang menonjol.

Beberapa kedai juga menyediakan pilihan tambahan seperti acar bawang dan kerupuk udang.

Nasi Itik Gambut di Era Modern

Meski merupakan kuliner tradisional, banyak pembeli muda yang mengangkat Nasi Itik Gambut ke TikTok dan Instagram. Banyak konten viral yang membahas betapa “gelap dan misteriusnya” bumbu hitam ini. Karena justru dari tampilan yang tidak biasa itu, rasa eksotiknya langsung mencuri perhatian.

Sekarang mulai banyak yang menjual dalam bentuk frozen food. Ini bukti bahwa makanan tradisional Banjar tidak kalah dalam adaptasi zaman.

Penutup: Sekali Coba, Ingin Lagi

Nasi Itik Gambut bukan hanya soal rasa. Di balik setiap suapan, ada cerita tradisi, teknik masak bersih, dan penggunaan rempah Nusantara yang sudah dipraktikkan sejak puluhan tahun lalu.

Satu hal yang pasti: setelah mencoba sekali, akan ada rasa penasaran yang muncul, ingin kembali mencicipi bumbu hitam misterius yang bikin nagih ini.

Navigasi pos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *